Jumat, 05 Mei 2017

Cerita cinta pada masa itu

Tentang dua orang yang saling bertukar kabar dari matahari mulai bersinar hingga siang berganti malam, setiap hari.

Menyenangkan.

Dua orang yang berbagi cerita sejak awal zaman putih abu-abu hingga dewasa. Berbagi cerita apa saja untuk menghabiskan malam dikota yang berbeda. Tentang telinga yang selalu rindu akan suara diujung telpon genggam kala itu.  Untuk sekedar mendengar atau berkata "hai". Yang pada awalnya hanya ingin berbincang 5 menit menjadi 1 jam,  2 jam akhirnya 5 jam.  Lucu. 

Dua orang yang menebak-nebak . Apakah dia menunggu kabar dariku? Atau,  Apakah aku menganggu waktu istirahatnyaNamun,  rindu tak dapat dibendung.  Luruhlah semua prasangka oleh tawa dan renyah suara diujung sana. Lega.

Dua orang yang pernah menjadi dua orang yang saling mencinta. Tetapi tidak ada yang berani untuk mengungkapkan. Itu berlangsung lama, terlalu lama.  Lama sekali.

Tetapi mereka tetap nyaman dengan keadaan saat itu.  Bertukar kabar,  saling mendengar,  itu sudah cukup.  Tak perlu bertatap muka. Satu kata hai saja mampu membuat senyuman bertahan satu harian.  Entah itu wajar atau......... Tetap menyenangkan.

Tentang dua orang yang jatuh cinta tapi tidak pernah bersama. 

Hingga akhirnya salah satu dari mereka menyerah akan keadaan dan kemungkinan -kemungkinan yang terlalu banyak bersuara dibenaknya. 

Hingga tiada lagi suara dan sapaan.

Namun, kita pernah punya cerita dimasa itu.

PS: Selamat dan selalu berbahagia masa remajaku.




Ide untuk menulis tetap dari penulis favoriteku kak Namarappuccino