Jumat, 20 Maret 2015

Teka-teki romantis

Ah, kamu terlalu curang. Meninggalkan pesan tapi tanpa nama dan tanpa alamat. Aku kan jadi kebingunan menebak-nebak siapa gerangan. Kamu memang berhasil membuat hariku penuh dengan teka-teki. Setiap pagi selalu ada setangkai bunga diatas meja kerjaku. Selepas beristirahat juga selalu ada tulisan kecil diatas keyboardku bertuliskan, semangat!! lengkap dengan emoticon lucu. Ah, lagi-lagi kamu berhasil membuat tanda tanya dihatiku semakin besar. 

Setiap kali aku berusaha datang lebih pagi untuk melihat kamu datang, tapi selalu saja terlambat setangkai bunga segar sudah tergeletak manja diatas meja kerjaku. Lalu, kamupun aku tunggu sampai-sampai aku tidak keluar kantor meskipun jam istirahat. Dan pastinya kamu tidak akan datang. Entah saja mungkin kamu sudah tahu aku akan menangkap basah kerjaanmu itu. 

Pastinya kamu juga membuatku sedikit takut. Kalau-kalau kamu itu sosok psikopat yang mencari mangsa. Mencoba menarik mangsa dengan perhatian kecilmu. Tapi kupikir-pikir lagi rasanya tidak mungkin sosok kamu semengerikan itu. Perhatian kecilmu yang manis membuat simpul senyumku selalu mengembang setiap mendapati pesan-pesan kecil darimu. Sweet memang. 

Lalu, akupun meninggalkan catatan kecil untukmu. Sengaja aku tinggalkan disaat jam istirahat sebab rasanya tak mungkin aku menunggumu yang pastinya tidak akan datang dan langsung mengatakan "heii, ini aku yang selalu menaruh bunga dimeja kerjamu". Benarkan? 

"teruntuk kamu si pemberi bunga. terimakasih untuk setiap hadiah kecil yang selalu kamu selipkan dihari-hariku. terimakasih atas perhatian kecilmu yang selalu menyemangati. bagaimana kamu bisa tahu aku mengalami masa-masa sulit dengan kerjaan kantor yang menuntutku untuk diselesaikan hari itu juga? bagaimana kamu bisa tahu akan kesukaanku kepada bunga mawar putih itu? bagaimana mungkin juga kamu bisa meletakkan setangkai bungai itu setiap pagi? apa kamu benar yakin aku orang yang benar-benar ingin kamu beri? Apa alasannya?
Hei kamu si pemberi teka-teki romantis ini, tidakkah kamu ingin berbicara denganku? menemuiku secara langsung mungkin, atau mengajak ku minum teh atau sekedar berjalan ke toko buku?
Barangkali kita bisa menemukan kesamaan disela-sela pembicaraan kita nanti.
Maka, maukah kamu datang menemuiku sore ini??"



Ku tunggu jawaban kedatanganmu. 
Selamat bertemu, nanti.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar