Senin, 21 Mei 2012

Kamu,Teh hangat,Gitar Tua dan Senja itu.

*ini untuk kedua kalinya aku duet bersama temanku. Ya, teman yang kudapati dari dunia Blog ini. Duet fiksi kali ini aku bersama Sarnisa Anggriani Kadir. Ya ide yang meluncur begitu saja. Dalam waktu singkat lahirlah karya ini. Selamat menikmati ^_^

this pict from here


(Tulisan mu yang masih selalu aku baca setiap kali aku merindukanmu…)

Sekarang aku sedang menuliskan beberapa paragraf tentangmu dilaptop ini. Nanti kamu pasti kan membacanya dan jangan menyalahkan aku ya. Jika nanti tulisannya tak seperti maumu (aku tertawa nyaring) hanya bergurau sayang. Ini aku menulisnya tentangmu,tentang hubungan kita yang sudah berjalan 4 tahun lebih waktuny. Lumayan lama kan untuk pasangan semuda kita ini? Tapi lama atau tidaknya aku cuma merasakan satu hal mewakili segala perasaan saat bersamamu. Kamu mau tahu? Apa? "Perasaan tenang". Kamu tahu hal apa yang membuatku tenang berlama-lama denganmu? Senyummu. tawamu. itu membuatku kecanduan setiap melihat ekspresi itu. Bahkan bila sehari saja aku tak menatap wajahmu itu rasanya Ahh… Meresahkan sayang. Sungguh.

Itulah mengapa sampai sekarang aku selalu mahir mengumpulkan berbagai alasan agar tak terlalu lama bekerja diluar dan segera pulang agar bisa lebih lama bersamamu lagi. Konyol kan? Kita tak bisa cepat kaya jika tingkahku terus seperti ini tapi (tenanglah..hatiku sudah lama merasa kaya saat aku diberikan kesempatan memilikimu) saat mereka para pria itu tak bisa merasakan bagaimana bahagia menjadi hatiku yang hebatkan oleh wanita sempurna sepertimu.

Oia sayang.. bisakah kamu buatkan aku secangkir teh hangat? Aku suka teh melati itu yang biasa kamu buatkan untukku. Manisnya teh itu semanis senyummu tapi jika diadu aku tetap kan berpendapat senyummu itulah yang paling manis. (Aku tahu di paragraf ini pasti kamu tertawa geli saat membaca tulisan ini) tapi ini sungguh sayang.

Kita selalu seperti ini, setiap harinya selalu mengistirahatkan diri dengan duduk diteras rumah kita, menikmati teh melati lalu memperhatikan senja dan saling menceritakan berbagai hal sederhana yang sama-sama kita sukai. Kadang kita sama-sama membicarakan tentang kita yang kan punya anak berapa, bulan madu di 5 tahun pernikahan dimana,tentang rasa masakan buatanmu,tentang pekerjaan kantorku dan masih banyak lagi. Hingga kita sama-sama hening dalam sepi dan hanya terdengar petikan sinar gitar tua ini. Kamu sangat menyukai hal ini kan sayang? Kadang aku menyanyikan beberapa lagu untukmu hingga selesai dan kau tertidur disampingku. Kadang juga kita bernyanyi bersama hingga kau merasa lelah dan meminta untuk istirahat sejenak dengan kembali memelukku. sesukamu. Selama mungkin yang kau mau. ahh..ini moment yang sangat romantis.

Tapi sayang.. ada hal yang sering lupa kita bicarakan bersama. kita lupa menceritakan bagaimana perasaan kita bila nanti cinta kita redup. kita lupa menceritakan bagaimana rasanya bila kehilangan itu nyata. Kita juga lupa saling menceritakan bagaimana rasanya bila diantara kita ada yang saling meninggalkan. Dan kita tidak pernah membahas sama sekali kan? Kita hanya tahu cinta itu bersama, Tak ada dendam ataupun bagaimana rasanya kecewa. Ya.. itulah cinta kita.
Tapi nanti, jika kehilangan itu nyata maukah kamu bersedia mengikhlaskannya? Aahh.. aku ini menulis apa sih? Sudahlah abaikan saja sayang.

Ahh..sial aku memikirkan lagi tentang kehilangan itu. Sudahlah begini saja. Nanti jika kamu membaca tulisanku dilaptop ini dan saat berbalik aku sudah tak ada, kumohon jangan mencari karena saat-saat seperti itu bisa saja kamu kan merasakan lembab memanas disekeliling bola matamu. Dadamu kan merasa nyeri dan seluruh tubuhmu kan merasa letih begitu saja. Nanti bila kamu tetap memaksa mencari yang ada kamu hanya akan menatap kosong kursi diteras rumah kita, kamu hanya akan bertemu dengan cangkir biru yang biasa kamu tuangkan teh melati disitu. Dan nanti bila kamu tetap memaksa untuk mencariku lagi yang ada kamu hanya akan merasa lirih yang berkepanjangan saat memandang gitar tua itu. Lalu kamu akan merasakan rindu yang dahsyat yang tak bisa berhenti begitu saja sebelum aku datang pulang menemuimu (tapi apa bisa?). Sudahlah.. hapus air matamu. Tengoklah senja karena aku ada disitu, melihatmu dari sini. Lebih lama dan lebih lama...

(Senja Tanpamu...)

Senja beringsut meredup, kala jingga mulai menghitam pekat kala itu. Seperti biasa aku mnghabiskan lembayung, menikmati langit yang berubah pekat. Sesekali menyeruput secangkir teh hangat sambil melemparkan pandangan jauh kelembayung itu. Kali ini tak seperti biasa, kamu tidak disini. 

Apa kamu disana juga menikmati apa yang aku rasa saat ini? 

Aaaaahh, rasanya aku tak ingin beranjak pergi dari teras ini. Aku masih ingin merasakan kenangan itu bersamamu, mengulangnya setiap hari. Apa kamu juga seperti itu? Apa kamu juga hadir saat ini, duduk bersamaku menghabiskan senja ini? 

Kursi ini, aku tak ingin memindahkannya. Aku ingin dia tetap disana, agar senantiasa aku selalu bisa merasakan bahwa kamu tak pernah meninggalkanku sedetikpun kala senja berlalu. Seperti biasa, aku membayangkan kita tertawa, serta berbagi cerita sepanjang hari yang telah kita lewati.

Senja kala itu menjadi senja terakhirku bersamamu. Aku benci pada waktu saat itu. Kenapa saat itu aku tidak memanggilmu untuk tetap duduk bersamaku. Aku benci senja itu. Kenapa aku tidak menahanmu. 

Itu menjadi senja terberat dalam hidupku. Melihatmu untuk terakhir kalinya. Melihatmu terbujur kaku. Ahh aku membencinya. Ayo duduk kembali disini bersamaku. Tersenyumlah untukku. Apa kamu tidak mau melakukan hal itu lagi untukku? Ayo bangun. Sekuat tenaga aku menggoncang badanmu. Ayo bangunlah. Suaraku sudah habis untuk memanggilmu. Setidaknya berikan aku waktu sekali lagi. Ayo tersenyumlah. 

Apa aku tidak bisa lagi melihat senyummu? Apa aku tidak bisa lagi merasakan sentuhan tanganmu? Apa aku tidak bisa lagi mendengarkanmu bernyanyi sambil bermain gitar untukku? Ayo lah lakukan itu lagi. 

Hari ini adalah hari ulang tahunmu. Dan hari ini adalah tahun ke 5 untukku melalui hari lahirmu, tapi tanpa kamu. Menatap nanar pada lilin yang kupajang untukmu. Ayolah hadir sebentar saja malam ini. Aku ingin melihatmu. Sebelum aku benar-benar melepasmu. Sebentar saja. Tak terasa aku merasakan hangat disekitar mataku, merasakan ada bulir-bulir yang jatuh perlahan. Apa kamu tidak melihatnya? Datanglah untuk sebentar saja, disini. 

Setidaknya temani aku meniup lilin ini untuk kamu. Lalu, aku tidak akan meminta kamu hadir kembali. Aku akan melepaskanmu. Membiarkanmu bebas disana. Tapi tetaplah kenang aku. Ternyata hal yang tak pernah kita bicarakan itu terjadi. Untuk menjalani waktu tanpa kamu, itu hal terberat sayang. 

Tak ada lagi senyum terbaik yang kudapati sebelum aku memejamkan mata, tak ada lagi sapa lembut yang menyambutku di pagi hari. Aaaahh sayang aku merindukanmu. Tak ada lagi suara senar gitar yang mengalun indah untukku. Tak ada senja terbaik yang akan kudapati lagi.
Apa kamu melihat hal ini sayang? Kamu tahu kan yang terjadi saat ini? Aku tanpamu. 

Berharap menangkap sosokmu senja ini. Lalu tak akan kubiarkan pergi lagi. Senja dan kamu akan menjadi hal yang tak bisa aku lepaskan. I Love You.


6 komentar:

  1. aku suka bagian kata kakak yg, "setidaknya temani aku meniup lilin untuk kamu.."

    ahh.. jgn tarik hal itu dan sampai mengena didunia nyata, itu nyerinya luar biasa. cukup sampai ditulisan saja :)

    terima kasih untuk tulisannya kak..^^

    BalasHapus
  2. :) iya jangan sampai kejadian didunia nyata, gak kebayang beratnya seperti apa. heeee

    BalasHapus
  3. Indah banget untaian kata-katanya yaa.

    BalasHapus
  4. aku tak bisa berkata apa2 . . . .so nice.....
    salam kenal ya . .

    BalasHapus
  5. salam kenal & follow :), aku dari postingannya Aii dan lanjut baca ke sini, tapi agak rancu yang meninggalkan sebenarnya siapa? mungkin kalau di akhir2 tulisan di siratkan dengan "siapa yang akan membuatkan ku teh melati lagi?" mungkin bisa ketahuan kalau yang meninggalkan adalah pasangannya, atau kalimat "andai kau masih disini akan ku buatkan kau teh melati kesukaanmu itu" yang menyiratkan kalau yang meninggalkan adalah si penulis di laptop ^^V

    BalasHapus
  6. ibnu@ thanks.....

    NF@ terimakasih saran dan kunjungannya ^_^ hehehe

    BalasHapus