Minggu, 05 Agustus 2012

Bisik – Dapatkah kamu mendengarkan ini??


1.
Aku akan tetap berjalan dijalan yang sama. Menuai lara atas kerinduan ini.

2.
Hari ini aku memiliki rindu yang luar biasa untuk kamu. Kalau kamu?

3.
Dengarkanlah irama yang disuarakan oleh rintik hujan dikotamu. Disana ada rindu untukmu.

4.
Berbisik itu aku, aku itu kamu, kamu itu RINDU.

5.
Rasakan hembusan angin yang menyapamu, disana ada aku.

6. 
Life is like melody. Akan terdengar lebih indah jika ada kamu yang melengkapi tangga nada itu. Kupastikan tak akan pernah bosan untuk mendengarmu.

Kamis, 02 Agustus 2012

Always be you


Bercerita denganmu itu, aku merasa sempurna. Setidaknya untuk aku yang menikmatinya. Ibarat kata-kata yang kamu rangkai itu. Terangkai dari huruf konsonan dan huruf vokal yang mendominasinya. Seperti itu. Apa jadinya kalau tidak ada pencampuran antara dua jenis huruf itu. Mungkin kita tidak akan mengerti apa itu "kata". Dan mungkin tidak ada tawa yang merekah.

Aku rindu mendengar suaramu itu. Aku rindu pada waktu aku menunggu detik-detik di saat kamu mengangkat telepon genggammu diseberang sana, lalu berkata "hai". Aku rindu pada tawamu. Aku rindu caramu berdiam diri saat kita sama-sama kehilangan kata, dan larut dalam hening. 

Sederhana saja, aku senang berbagi denganmu. Apapun itu. Kamu?

Dan (waktu) kini tak pernah sama. Kita berpindah pada satu titik (jarak). Jarak yang sebelumnya tidak pernah aku anggap ada kini entah kenapa begitu nyata. Begitu nyata untuk aku lalui dalam waktu ku. Malam kini terasa panjang, Jo. Tak seperti biasanya, seperti aku melewatinya denganmu (dulu).

Jo, kapan aku bisa berbagi bersamamu (lagi). Banyak hal yang ingin aku ceritakan. Tentang skripsiku, masa sulit dalam konsultasi bersama pembimbing.  Biasanya kamu selalu ada untuk mendengarku, menyemangatiku. Tentang akuariumku yang kini kosong. Biasanya kamu selalu menanyakan "mereka". Jo, apa kabar malaikat-malaikat kecilmu yang lucu itu?

Jo, aku membacanya. Selalu membacanya.Setiap kata yang kamu tulis itu.

Aku rindu mendengar semua ceritamu, sangat. Sesekali datanglah kesini, untuk menemuiku.  Aku akan mendengarkanmu. Layaknya kamu yang selalu ada dan selalu mendengarku. Ceritakan ke aku bagaimana dengan waktu yang kamu lalui. Aku akan duduk diam mendengarkanmu. Sampai semua lelah yang kamu miliki itu benar-benar lenyap dari pikiran yang membuat kamu terbebani. 

Ayo, aku menunggumu untuk berbagi. Kapanpun itu.


Rabu, 01 Agustus 2012

Dia, Hujan, dan Rindu


Ini masih tentang dia. Bercerita melalui hujan yang turun pada setiap rintik yang menyentuh bumi. Begitu tenang. Berirama dalam rindu. Memberi arti tersendiri untuk yang menikmati. 

Masih tentang dia. Bergerak bagaikan angin, cepat namun lekat. Tapi tetap tak terikat. Menyentuh setiap inci relung hati. Hingga nyeri itupun tak terasa lagi. Masih tentang dia, yang manaungi rindu ini.

Masih tentang dia. Yang selalu bersemayam disini (hati). Menari bersama hati, dan tersembunyi.

Masih tentang dia. Aku masih ingin disini. Menikmati waktu bersamamu. Merasakan desir hati yang bergejolak karenamu. Melewatinya tanpa berbagi. Cukup aku dan kamu. 


Masih tentang dia. Melewati waktu dari fajar hingga kembali mentari menampakkan diri. Tak sedetikpun sia-sia. Karena itu menjadi berarti jika bersamamu. Apa kamu juga begitu?

Bait ini pun masih bercerita tentang dia. Tentang dia yang begitu nyata, meski tak terjamah.