Minggu, 30 Desember 2012

(Masih) Tentang kamu


Kembali malam ini aku (hanya bisa) menuliskan tentang kamu. Tanpa bisa duduk bercengkrama bersama, menikmati langit malam di kotamu. Tapi (masih) seperti biasa kita bertemu pada ruang yang sama sekali tak bisa kita jamah. Apa akan selalu begini?

Aku rindu berbagi waktu seperti dulu. Kalau kamu?

Lihat cahaya yang berpendar di langit malam ini. Kamu melihatnya bukan? Ya, walau bukan sinar bulan atau bintang, itu cahaya lampu yang berkilau dibawah rintik yang turun malam ini di kotaku. Indah, kilaunya sempurna. Sama seperti senja yang selalu menemaniku untuk menunggumu.

Hujan malam ini, entah hujan yang keberapa mengisi malam-malam tanpa kamu (disini). Tapi tenang, kamu akan selalu aku rasakan (disini). Setidaknya hanya untuk aku. Berlebihan kah?

See, aku masih memiliki semua kata untukmu. Meski mungkin ada waktunya dimana tak sepatah kata yang mampu keluar. Dan akan masih sama setiap jawaban yang nantinya (mungkin) akan kamu tanyakan kembali.

Kata bisa saja mati tercekat. Tapi tidak dengan rasa. Duduk diam sambil mendengarmu bercerita itu mengasikkan, jauh mengasikkan dari sebuah perjalanan yang menyenangkan. Kali ini banyak cerita yang menumpuk ingin segera aku bagi bersamammu. Hanya saja waktu belum bersedia membagi detiknya.

Raga tentunya akan menua, apa hati (rasa) juga akan begitu? Meredup seiring waktu berlalu. Semoga saja tidak (dalam harap).

Lihat hujan masih setia pada bumi. Dan senja masih bersama jingganya. Semoga rasa itu juga. Tentang kamu memang tiada habisnya. Tulisan ini hanya sedikit dari ribuan kata yang tak mampu aku tuangkan di dalamnya.

Menikmati karena "kamu"


1.     
Dengan diampun aku masih bisa menikmati indahmu. 
Itu yang selalu aku lakukan, tentunya tanpa sepengetahuanmu.
2.        
Jika aku nanti menghilang, apa kamu juga akan menghilang?
3. 
 Aku hanya suka seperti ini. Diam-diam mengaggumimu. Diam-diam mengikutimu. 
Diam-diam merekammu. Diam-diam memotretmu. Diam-diam JATUH CINTA PADAMU.
4.       
Meski tak saling bertemu tapi aku dan kamu bukanlah hal yang semu.
5.     
 Masih diruang yang sama, menikmatinya karena mu.
6.  
Sebatas apa kamu bisa mengingatku? 
Kalau aku jangan ditanya. 
Selagi angin masih berhembus, dan selagi hujan membasahi bumi. 
Sepanjang itulah aku mengingatmu.
7.       
You’re the one. And always will.
8.     
 Ada hati yang akan selalu bercerita tentang kamu, dengarkanlah.
9.     
 Hanya antara kamu dan hujan akan selalu ada rindu disetiap riak yang terbentuk setelahnya.
10.  
 Katakan jika kamu sudah menemukannya. Nanti.
11.   
 Masih selalu kamu meski tak tersentuh.
12.    
 Salahkah aku jika menggilaimu? Selama aku masih memiliki ingatan tentangmu.
13.  
 Like a soulmate but never met.
14.    
Apa kamu punya harapan tentang pertemuan ini?
15.  
Kamu tahu? Mendengarmu saja sudah lebih dari cukup untukku. 
Apa lagi nanti, jika kita bertemu.
16.  
Akan selalu seperti itu. 
Yaa, diruangan itu hanya disitu aku bisa melihat dan mendengar semua tentang mu.
17.    
Cukup. Sampai disini. Bukan tak ingin melanjutkan, hanya saja. Aku ingin berhenti disini.
18.    
And it’s all about the way I’m to remember you.

My own world


Bumi Padang sore ini kembali dihujani, dan aku berjalan di bawah tetesan-tetesan itu. Hmm.. entah apa yang membuatku senang ketika hujan. Dan satu hal yang membuatku senang, jalan setapak yang selalu kutempuh itu sunyi. Tak terlihat seorang pun. Sekali lagi yang hanya ada aku, kesendirianku dan tetesan dari langit yang membuatku tersenyum sambil mengangkat kedua tanganku sambil memejamkan mata sejenak. Dan…………… saat itu aku merasakan kehadiran kamu lagi.
Kembali kesendirianku membawamu hadir disini. Dengan nyata senyumanmu kulihat, tawamu yang khas terdengar. Di bawah tetesan itu ada harapan, harapan yang selalu ku harapkan kelak akan menjadi kenyataan. Tolong, kamu jangan pergi lagi. Tetap lah disini bersamaku, dan tetap lah memegang tanganku sekalipun aku tersadar.
Ya kamu, aku hanya bisa mendambamu dari sini, mengagumimu dari sisi ku yang tak pernah terjamah oleh mu, begitupun sebaliknya. Ya kita sama-sama berada di ruang yang berbeda.  Dalam setiap percakapan singkat aku hanya ingin mendengar tentang kamu, bagaimana dengan hari yang telah kamu lalui, kejadian apa yang kamu alami saat bekerja, selalu banyak hal yang ingin kuketahui tentang kamu.
Aku tahu kamu pasti membaca ini, yaa walau mungkin kamu menganggap hal ini biasa saja atau malah tak tahu harus berbuat apa. Tapi…. Ini lah aku, dengan begini aku akan selalu mengingatmu. Dan tulisan ini kelak akan menjadi bagian masa lalu yang akan kita kenang.
Apa langit di tempat mu juga mendung seperti disini…?? Atau bahkan sudah lebih dulu dibasahi hujan?? Akan selalu ada cerita tentang mu dalam kesendirianku. Mimpi, berkhayal…???? Itu sudah makanan sehari-hari dalam  setiap waktu dalam sendiriku.
Hujan sore ini memberi ku waktu yang banyak dengan kesendirianku, aku dapat berlama-lama bercengkrama denganmu disini, ya disini. Tolong jangan pergi, sekali pun hujan ini mereda, tetaplah disini. Aarrrggggghh…….. Rasanya tak ingin kutersadar dari lamunan ku sore ini di bawah hujan yang selalu mengingatkan ku tentang mu.
Dia adalah kesendirianku, yang memberikan ku kenyamanan, yang membuatku tersenyum sekalipun aku tak melihatnya. Dia adalah kesendirianku, namun dia mampu untuk tak membuatku merasa sendiri. Dia adalah kesendirianku yang mampu membuatku tersenyum sekalipun dia tak terlihat. Dia adalah kesendirianku dan mampu membuatku merasa sempurna. 


#Repost