Jumat, 27 Januari 2012

it's greatly hard



Malam itu dirimu menemani ku sepanjang malam hingga fajar tiba. Aku lupa kapan terakhir kali aku tidur dipelukanmu, kapan terakhir kali engkau membelai ku dalam tidurku. Tapi malam ini memori kembali terangkat karena aku bersama mu IBU. Ooohh ibu aku takut kehilangan sosokmu…* kataku membatin sambil memeluknya. Entah kenapa pemikiran itu tiba-tiba hadir. Ya allah jangan dulu, jangan dulu engkau ambil orang-orang yang sangat aku cintai, orang yang selalu ada untukku, orang-orang yang tak pernah lelah memberi, mengasihi, mencintai ku. Mereka adalah keluargaku. Jangan dulu ya allah.
pict from here
Pagi ini engkau tersenyum, memanggil lembut diriku. Engkau mengingatkan ku agar tidak lupa untuk mengerjakan sesuatu hal. Dan aku pun membalas nya dengan senyum, iy ayah… gak tau kenapa entah beliau merasakan kegalauan ku, malam kemaren aku dan ayah sama-sama tersentak. Lalu kita bertemu diruangan itu yah. Malam itu kita nonton sampai pagi yah. Itu hal yang jarang banget selama 4 tahun belakangan ini. Aku senang sekali dapat menikmati waktu bersama dua orang yang sangat berarti dalam hidupku. Mereka AYAH dan IBU.
Dan siangnya.. aku kembali larut dengan pemikiran-pemikiran yang membuat aku sedih. Membuatku kembali mengeluarkan air mata. Aku menangis sendiri di kamar, aku takut memperlihatkannya kepadamu Ibu. Tapi akhirnya engkau mengetahuinya. Dan anehnya aku malu, namun tetap saja menangis. Menangis layaknya seorang anak kecil yang benar-benar takut ditinggal. Engkau menyadarinya, *naluri seorang ibu memang tak bisa dipungkiri. Dan akhirnya terjadilah percakapan singkat :
….
Ibu : ada apa denganmu, nak??
Aku : *masih diam
Ibu : kenapa, ada masalah??
Aku : *masih tetap diam ( namun aku membatin… aku mengatakan aku belum mau pulang bu. Aku masih ingin disini memelukmu. )
Ibu : (masih bertanya heran) ada masalah sama temanmu dipadang?
Aku : gak ada bu, cumaaa (kembali diam)
Ibu : Lalu… ada apa sayang??
Aku : Cuma ade belum mau pulang ke padang bu, masih mau disini.
Ibu : Trus kuliahnya gimana?? Orang-orang udah pada masuk.
Aku : gak apa-apa bu, *jawabku terisak
Ibu : hanya menghela nafas melihat gelagat ku yang aneh
Tak lama kemudian ayah pulang dari kantornya dan mendengar percakapan aku dan ibu
Ayah : kenapa bu…??
Ibu : ini si ade gak mau pulang lg ke padang yah… *tuturnya dengan lembut dan aku masih tertunduk dan terisak
Ayah : hmmmmm… kenapa lagi ade?? Kemaren udah batal berangkatnya, masa batal lagi hari ini?  Gak enak kita sama yang punya travel.
Aku : *masih diam…. Dan tapi ade masih mau di rumah yah, dipadang juga teman2 belum ada semua, masih dikota masing-masing *jawabku terbata-bata
Ayah, ibu : *saling berpandangan mungkin mereka jg berfikir
Aku : yah, batalin ajj tiket hari ini *pintaku dengan terisak-isak
Ayah : gak apa-apa nak, berangkat ajj ya malam ini
Aku : yah, sabtu minggu ade jg libur disana, kosong waktu de disana. Gak tau mau ngapain?
Ayah : *sepertinya berfikir dalam diamnya. Lalu….. Kenapa kamu nak? Masih rindu dengan kami yaaa??
Aku : iyaaaa ayaaahhh *si ayah situasi kaya gini sempatnya menggodaku
Ibu : ya udah yah, batalin ajja. Sekalian ajak ade kesana.
Ayah : *tanpa pikir panjang mengajakku ke tempat travel itu untuk membatalkan keberangkatan.
Aku : *dengan senang menerima ajakan itu
…..
            Dan hasilnya keberangkatan ditunda untuk kedua kalinya. Dan malam ini aku bisa tidur dengan ibu lagi, bisa nonton bareng lagi sama ayah. Bisa bantu ibu sier masak-masak dirumah, bikin cemilan. Senengnya menikmati waktu dirumah. Takut aku ngebatalin tiket lagi, si ibu nyuruh aku untuk langsung bayar tiketnya dan akhirnya tiket itu aku dapatin untuk keberangkatan hari senin tanggal 30 januari 2012. Apa akan di tunda lagi??? *dengan penuh harap waktu ini gak akan berjalan sampai aku benar-benar puas dirumah,
pict from here

"It’s greatly hard to be apart from our beloved fam"






Kamis, 26 Januari 2012

for you (ayah ibu)

pict from here
Senyumnya mengobati gundahku…
Mendengarnya berbicara membangkitkan semangatku…
Dia ibu ku…
Yang tak pernah lelah memperingati
Yang tak pernah bosan mendengarkan keluh kesah ku
Dia ayahku

Pagi hari sudah sibuk memperingati ku tentang hal yang akan ku bawa untuk besok. Oooohh ibu aku hanya bisa tersenyum melihatmu seperti itu. Dalam kesibukanmu engkau masih memikirkan aku. Terimakasih ibu, walau kadang aku menyakitimu. Tapi engkau masih tersenyum ikhlas dan selalu memelukku. Terima kasih ibu, engkau yang tak pernah lelah memperingatiku.
Ayah terima kasih untuk setiap waktu yang engkau perjuangkan untuk kami anak-anakmu. Walau kadang kami membuatmu kesal. Ayah terima kasih, atas segala nasihat mu. Insyaallah aku akan menjaga amanah ini yah. Terima kasih untuk selalu memperingati satu hal terpenting sebagai umat muslim. “jangan pernah tinggalkan sholat, nak” insyaallah yah (^_^)
ya allah berikanlah kesehatan kepada ayah ibu hamba setiap waktu
berilah kemudahan dalam setiap pekerjaan yang diembannya
lancarkanlah ya allah
ya allah limpahkan rezeki kepada ayah ibu
berilah perlindungan dalam setiap langkah yang mereka tempuh
ya allah hindari mereka dari segala marabahaya
lindungi selalu keluargaku ya allah
karena tanpa mereka aku tak sanggup
berikan lah umur yang panjang untuk kedua orang tua ku ya allah
dan seluruh kelurga yang aku sayangi
ya allah, berikanlah aku waktu yang panjang agar aku kelak dapat membahagiakan
ayah, ibu dan orang disekitarku.
Lindungi aku selalu ya allah.
Amin ya Rabb




Sabtu, 21 Januari 2012

waiting

pict from here
Malam ini kamu membiarkan ku sendiri…
Membiarkan ku larut dalam segala hal yang ku ingin pertanyakan pada mu…
Malam ini kamu tak datang….
Membiarkan ku menunggu…
Dan malam ini kembali sunyi seperti malam kemarin…

Jumat, 20 Januari 2012

I LOVED THEM SO MUCH


Liburan kali ini berasa banget. Gimana nggak liburan semester ini full 1 bulan d rumah. Selama 4 tahun belakangan ini cuma bisa balik ketanah kelahiran ku Cuma hitungan hari bahkan minggu. Walau Cuma 1 bulan kerasan banget. Bisa cerita banyak sama ibu, sambil natap muka beliau yang teduh itu sejuk banget, nenangin banget.  Selama ini Cuma ngobrol via telepon ajj. Kali ini aku bisa ngeliat senyuman ibu, tawa nyasecara langsung. Bisa meluk ibu, Bisa bercanda sama ayah, klo di telepon susah banget ngobrol sama ayah *beliau super sibuk. Tapi waktu aku dirumah keadaan berubah, semua nyenengin, semua jadi rame. Bisa kumpul bareng adik-adikku juga J*will miss u sist. Dan juga aku bisa hadir diwisudanya ayah, seneng banget plus haru menghampiri.
with ayah tersayang
Dan ketemu saudara-saudara aku, yang gak nahan setiap ketemu itu adalah komenan mereka tentang tampilan ku yang kata mereka aku lebih berisi *bertanya2 sendiri. Perasaan nii badan gak ada berubah sama sekali, eeeehh tau nya waktu aku lagi nimbang, beneran berat aku ternyata naik 6 kiloan. Dahsyat memang bener-bener perbaikan gizi. Hihihihihih… tertawa sendiri jadinya gimana gak selera makan d rumah sama selera jadi anak kosan enakan selera makan dirumah.
very loved them
Cerita seru bareng ibu waktu mengunjungi saudaraku yang di air molek perjalanan normal pake motor 1 setengah jam. Tapi kali ini aku gak make motor langsung melainkan pake si abu-abu alias vespa ayah yang dikeluarin saat aku pulang ajj. Hampir dibilang tu si abu-abu gak ada yang make di rumah. Nah, waktu itu aku sama ibu make vespa dulu kita transit ganti motor d kantornya ayah. Asiik banget baru pertama kalinya aku bawa vespa dari rengat-p.reba. dan ternyata enakan make vespa ketimbang motor, duduk di vespa itu gak berasa capeknya. Nyantai banget dijalan, tapi yang gak enaknya ketika ada mobil gede nyalip angina nya kerasa banget, rasa mau jatuh dibuatnya. Si ibu enak juga tuch duduk dibelakang kaya ditahun berapa itu,, heheheheheeh…. *PERJALANAN JAUH ITU MENYENANGKAN JUGA KALO PAKE VESPA.
Seminggu terakhir ini mulai dari tanggal 14 januari 2012 kota Rengat rame banget. Kegiatan malam hari berpusat di lapangan hijau. Dan selama 21 tahun aku hidup, baru kali ini liat seluruh masyarakat keluar malam seperti ini, bener2 rame banget *ternyata kota ku benar2 berkembang, bangganya menjadi anak inhu. Pagelaran budaya nya bener2 wah. Jarang banget ngeliat hal itu, kuliner nyaa lebih asiik lg. jarang2 banget nemuin kuliner melayu apalagi jawa di daerah SUMBAR. Beruntung banget dech liburan kali ni. Tiap malam keluar rumah jam 20.30 memanga disengaja sich biar gak terlalu lama muter di bazar. Biar langsung stay didepan pentas tu liatin luka gila, dan pentas seni melayu nya. Seru banget liatnya...
Dan hari ini adalah penghujung hari disaat aku akan kembali kerutinitas sebagai pelajar dikota yang jauh. Perjalanan yang membuat sakit pinggang gak ngenakin banget. Tapi demi cita2 apapun aku jalani demi nyenengin hati ayah ibu. Thanks mom and dad…. Sadar akan waktu ini berjalan begitu cepat, liburan pun harus diakhiri. I’m so sad :’( 

makasih ya Allah masih memberikan berkah dalam keluarga ku...


But, it’s not the end…. Perjuangan tinggal sedikit lagi. Berjuang de….

CINTA ITU EGOIS


Cinta itu egois….
Yaa.. cinta itu egois
Kenapa?? Ya karena cinta itu gak peduli dengan rasa yang dia punya utk orang yang dia cintai, apakah rasa itu akan dibalas atau malah sebaliknya “diacuhkan”.
Yang cinta tau cinta selalu punya rasa itu.
Rasa senang, bahagia, sedih, bahkan cinta bisa menangis.
Namun cinta itu tetap ada.
Walau pemilik cinta itu yang rasa sendiri

Cinta itu egois
Gak peduli diacuhkan atau dicibirkan oleh orang yang dicintai,
Cinta itu masih tetap tersenyum…
Walau tak jarang hati nya menangis, dan terluka…

Cinta itu egois…
Gak peduli apa cinta itu sedang dipermainkan oleh hati diseberang sana..
Cinta tetap tertawa….
Cinta itu egois
Gak peduli apa senyuman yang diberikan oleh hati itu tulus atau tidak
Cinta masih tetap memberikan senyum manis utk hati itu

Cinta itu egois,
Gak peduli apa dia tau sosok orang yang dicintainya
Atau dia malah tidak mengenal sosok tersebut
Yang cinta tau dia tetap mencinta
Karena cinta itu EGOIS

Kamis, 19 Januari 2012

DILEMA

Hatiku rapuh, serapuh dahan kering yang hanya menunggu angin yang akan mematahkan nya...
Hati ku lemah, selemah daun yang menunggu musim gugur nya..
Hati ku gundah ketika dilema yang membelut erat di hati ini...
Aku sendiri tak sanggup menghadapi itu..
Semua itu tak dapat ku sesali karena semua telah memberi arti tersendiri di sini..
Hmm... meski pun aku tak tau arti apa itu sebenar nya..
Hidup ini terlalu rumit, ketika ada hati, ada rasa, yang tak dapat ku mengerti sendiri..
Meski semua telah jelas, namun kadang hati yang lemah ini memberontak,
Memberontak ingin kembali, namun apa yang bisa kuperbuat..??
Terjangan angin dan ombak itu membuat ku semakin rapuh, semakin mudah digoyahkan..
Ketika aku tak punya pegangan, semakin mudah aku terjatuh, hanyut, bahkan tenggelam ke dasar lautan itu...
Ingin teriak, namun suaraku tak terdengar kepermukaan,..
pict from here
Ingin memeluk, namun itu hanya angan yang sudah kupastikan tak kan terwujud...
Bingung, gundah, sakit, sedih, bimbang, aku tak tau lagi menggambarkan percisnya suasana hati ku yang kacau..
Ketika ingin merasakan ada getaran itu, semakin sesak nafas ini...
Apa yang bisa ku perbuat...?? selama dilema ini membelenggu ku...

 (tulisan ini sebelumnya udah aku posting di catatan FB tgl 6 juli 2011)





sinar mu bukan untukku...

cahaya itu perlahan redup,
cahaya itu perlahan hilang,
ketika aku tak lagi sanggup utk menatapmu,
ketika aku tak bisa lagi utk menggapaimu,
ya, cahaya itu kamu...
Bintang yg sllu ku banggakan walau sinarnya tk lagi utkku,
bintang yg aku nnti kn walau d tengah badai sekalipun,
bintang yg aku impikan sinarnya setiap malam,
meski ku tahu itu hanya sebuah harapan yg ku inginkan... Sinarmu bukan utk ku

Selasa, 03 Januari 2012

bukan "status" tapi "hati"

Apa kamu tahu rasanya menahan rindu? Apa kamu tahu bagaimana rasanya menahan diri untuk tidak mengganggumu dalam sehari? Apa kamu tahu bagaimana rasanya merindukan suara seseorang yang benar-benar dinanti? Rasanya sesak sekali, aku tidak bisa menahan. Membuat aku kehilangan konsentrasi dalam beberapa saat. Yang aku ingin hanya menyampaikan beberapa kalimat saja. Namun rasanya itu sudah cukup berat sekali aku lakukan. Aku takut kamu tidak menyukainya. Aku takut kamu bosan. Ketika aku hanya mengirimkan pesan singkat “haii..” atau “have a nice day” itu sudah membuat ku lega dalam beberapa saat. Dan seketika kamu membalasnya “haii ” atau “iya, kamu juga ya” hanya itu tapi cukup memberikan ku energi untuk hari itu.

Aku yakin kamu pasti heran dengan sikapku. Ketika kamu mempertanyakan sosok lain(DIA), aku jadi diam. “Kenapa kamu tidak menghubunginya?” Itu pasti yang kamu pertanyakan. Aku diam, karena aku tak memiliki alasan apa-apa untuk menjawabnya. Yang aku tahu aku hanya ingin menghubungimu, mengganggumu setiap waktu. Itu saja. Setelah kamu mempertanyakan itu kita menjadi kaku. Seolah-olah ada kesalahan yang kita perbuat. Kita menjadi diam dalam beberapa saat. Lalu kita kembali menyambung obrolan yang sempat terputus. Kita kembali tertawa dalam sunyinya malam. Melewati beberapa malam bersama hingga langit gelap itu bergeser oleh tikar fajar yang mulai membentang.

Kamu tahu hal apa yang paling kuhindari ketika aku bersamamu? Yang sangat kutakutkan dan sangat sangat kuhindari, ketika aku dan kamu harus mengakhiri. Harus mengakhiri percakapan itu. Kita sama-sama mengucapkan salam perpisahan. Tapi selalu ada hal yang kurang setiap ucapan perpisahan itu terlontar. Ingin aku sampaikan, namun kembali perasaan segan itu muncul. Ingin sekali aku menyampaikan atau mengatakan ke kamu “will miss you” hanya itu. aku ingin kamu tahu bahwa aku merasakannya setiap waktu. Apa kamu juga begitu?

Terlalu munafik jika aku tidak merasakan hal itu. Aku tak bisa menyembunyikannya. Sekali lagi aku tak bisa berpura-pura dengan rasa. Apalagi sesaat kamu selesai menceritakan tentangnya. Seseorang yang dapat melihatmu setiap saat. Seseorang yang dapat mengunjungimu setiap waktu jika ia ingin. Tak seperti aku. Seseorang yang pernah singgah dikehidupanmu. Seseorang yang pernah melewati sepanjang hari bersamamu. Seseorang yang dapat menyandarkan kepalanya ke bahu mu saat dia merasa tidak kuat. Aku ingin merasakan seperti dia. Sungguh..!! Aku cemburu, benar-benar cemburu. Seharusnya rasa itu tidak ada. Tidak sepantasnya aku mengatakan hal itu ke kamu dan mengakuinya. Karena aku tak punya hak atas itu. Tapi tetap saja aku tidak bisa menyembunyikannya. Aku tuangkan lewat tulisan. Namun rasanya hal itu belum juga membuat ku lega.

Hanya bisa seperti ini. Saling memahami dalam diam, itu yang sering ku katakan ketika kita larut dalam hening. Mendengarkan suara hujan, suara angin yang turun dan berhembus kala itu. Kita sama-sama larut dengan pemiikiran masing-masing. Aku tak tahu apa yang sedang kamu pikirkan. Tapi jika hal itu kamu tanyakan ke aku. “Apa yang sedang kamu pikirkan?” maka aku akan menjawabnya “aku memikirkan semua tentang mu. Semua waktumu, dengan siapa kamu melalui hari ini. Ingin mendengar cerita-cerita terbaru darimu. Aku ingin selalu mendengarmu. Aku ingin …. Aku ingin… Aku ingin selalu mendapat kabar darimu. Aku ingin mencubitmu ketika kamu menggodaku dengan celetukan khas mu. Aku ingin melihat goresan wajahmu secara jelas malam itu, ingin melihat mu tersenyum, tertawa lepas.”

Hanya itu, tidak lebih. Aku hanya takut kehilangan sosok kamu. Dan jangan tanyakan alasan kenapa aku berfikiran seperti itu. Aku tidak memiliki jawaban atas itu. Yang aku tahu hingga saat ini aku tidak memiliki alasan untuk menyayangi mu sejak dulu. Sejak pertama kita kenal.

Ketika kita mulai bertemu kembali dalam ruang tanpa dimensi ini. Kamu meminta ku untuk membacakannya. Apa yang kamu rasakan setelah kamu mendengarkanku? Apa kamu merasakan rasa yang aku rasakan ini? Selalu…. Yang jelas, ketika aku mulai mengenalmu, hingga saat ini aku tidak pernah menyesal sedetikpun dengan perkenalan ini. Karena aku bahagia bisa mengenalmu. MY HEART IS PERFECT BECAUSE… YOU ARE INSIDE, DEAR. Always will…. And please, don’t leave me alone like yesterday. ^_^ I can’t

Ada yang lebih penting dalam sebuah rasa yang ada diantara dua insan yang saling menyayangi bukan STATUS tapi HATI. Yakinlah….
(not only about status itself that much more crucial in loving each other,despite of the Heart. Trust it…)

"... Ini sudah benar dari awal. Aku mencintaimu tanpa tanda tanya..."-By Moammar Emka on Dear You