Bukan cinta
yang salah. Hanya saja ia datang disaat yang tidak seharusnya. Saat rindu sudah
memiliki tempat bersandar. Saat kamu sudah menjadi bunga berpagar. Dan waktu
membuat kita bertemu di dua mata yang saling jatuh hati. Dua rasa yang saling
memilih mimpi. Aku memimpikan bisa bersama denganmu. Kurasa, kamu juga memiliki
rasa yang sama. Karena aku bisa melihatnya dari tatap matamu. Karena aku bisa
merasakannya dalam bisik mesramu.
Namun rindu tak
selalu menyenangkan. Ada rasa yang tak bisa terjelaskan saat aku memikirkanmu
di antara ingatan yang masih bersamanya. Ada gagu yang mencium bibirku di saat
doa menasbihkan namamu, padahal aku telah terbiasa menyebutkan namanya.
Aku tak tahu harus bagaimana. Karena
sesungguhnya tak ada cinta yang salah. Tak ada rasa yang harus mengalah. Meski
akan ada pipi yang basah di akhir kisah.
Kau begitu
mempesona membuat dadaku bergetar tak berirama. Ada degup yang tak teratur. Ada
cinta yang terlanjur. Tapi semuanya tak bisa berjalan begitu saja. Di sana ada
seseorang yang memagut dada, jika dia tau apa yang kita rasa. jika ia mendengar
apa yang telah kita pagarkan.
Kini. Aku
memilih menjalani ini bersamamu. Menjadi rahasia di antara doa-doamu. Menjadi
rindu manja di dalam pelukanmu dengannya. Entah bagaimana menjelaskannya pada
hati yang terluka. Hati dia yang sesungguhnya mencintaiku seutuh dada. Hati dia
yang tak tau kalau manusia yang ia cinta sedang bermain rasa dengan hati yang
lain. Seketika ada sesak yang terasa saat semua ingatan tentangnya menjelma
bersama bayanganmu yang sedang memeluk rindu.
( @dsuperboy )
Entah siapa yang
harus disalahkan. Entah waktu, entah juga rasa yang membelenggu hatiku ini
terhadapmu. Hatiku terbiasa merasakan nyaman saat bersamamu. Jiwaku terlanjur
tenang saat menatapmu. Bahagia ini terlampau menjadi-jadi dalam hariku,
karenamu.
Ada
rasa bersalah yang teramat sangat aku rasakan ketika aku bersamanya. Setiap hal
yang aku lewati bersamanya selalu terselip pikiran tentangmu. Hatiku berbisik, andai saja aku melewatinya bersamamu
mungkin akan lebih menyenangkan. Dan aku juga merasa sangat bersalah pada
seseorang yang kini sedang bersamamu. Egois! mungkin itu pantas ditujukkan padaku. Dan aku bingung
memilih mana yang lebih baik membohongin diri atau orang lain saat ini. Aku
terlanjur lelah untuk berpikir.
Salahkah
aku melakukan ini terhadapnya? Tentu salah jawabmu. Sangat salah. Tapi, apakah
harus mencari-cari alasan untuk menjelaskan bahwa kamu benar orang yang membuatku
sangat teramat merasa nyaman? Apa perlu aku memikirkannya berkali-kali? Jika
semua hal yang aku lakukan denganmu benar membuat hati tenang.
Benar.
Di hatimulah yang menjadi tempatku selalu ingin pulang dari semua hal yang
membuatku penat . Cukup perhatian kecil darimu, cukup sapaanmu. Cukup hanya
itu. Dan aku ingin selalu pulang ke rumah hatimu. Tanpa ada sekat yang
membuatku terhenti di depannya. Tanpa ada rantai yang mengikatku dari luar. Apa
bisa seperti itu? Di atas nama dia yang mencintaiku, aku
menyayangimu.
( @AdeMurni23 )
wah..........
BalasHapustulisan kakak bagus-bagus, puitis dan sangat menyentuh......
keep writing.....
jangan lupa jalan-jalan ke blog fahri ya kak....
fahriphoto.blogspot.com
fahritravelnote.blogspot.com