Pernah dulu kamu berkata seperti ini "sudah lama tidak membaca tulisanmu". Lalu mulai rewel kamu bertanya kapan aku akan menulis lagi. Entahlah, jawabku singkat. Karena sejujurnya akupun ingin menanyakan hal itu kepada diriku sendiri. Dan sejauh ini aku hanya bisa bertanya tanpa mampu menjawabnya.
Kamu pun mulai membujukku "ayolah menulis sepatah atau dua patah kalimat saja" katamu kemudian. "Menulislah. Setidaknya untukku" lanjutmu, sembari menatap lurus kosong ke depan. Seketika aku menoleh ke arahmu. Ada harapan diujung kalimat itu "setidaknya untukmu" kamu tersenyum, berlalu.
Entah kemana semua susunan abjad yang biasa aku rangkai itu pergi. Akupun mulai bingung, kemampuanku yang menghilang atau sosok kamu?? Aku bertanya keras kepada hati dan pikiranku.
Lama aku terdiam. Kamupun begitu. Berpikir apa yang harus aku jawab untuk meresponmu. Dan kamu......... Aku tak tahu apa yang kamu pikirkan. Tersirat kekakuan setelah senyummu itu. Tiba-tiba hening melanda kita. Diam seribu bahasa. Seperti kertas kosong yang kamu tunggu untuk aku lukiskan sesuatu, seperti itulah kira-kira.
Hening melanda kita. Diam seribu bahasa. Bermunculan beberapa pertanyaan yang ku tujukan untukmu disini.
Jika tulisanku tidak lagi tentangmu. Apa kamu masih akan meluangkan waktu untuk membacanya?
Jika tulisanku tidak lagi menceritakan semua hal tentangmu. Apa kamu masih akan singgah kesini untuk sekedar melihat-lihat?
Jika tiba - tiba aku berhenti lagi. Apa kamu masih akan bertanya kenapa aku berhenti melakukannya??
Dan apabila......
Kamu singgah dan sedang membaca ini, mohon tinggalkan jejak. Agar aku tak menerka-nerka apa kamu sudah membaca sesuatu yang aku tuliskan disini.
PS: kamu yang selalu datang diam-diam.
PPS: ya kamu!! bersediakah?
Slalu suka sama tulisannya dee...
BalasHapusTentang apapun itu dan hal apapun itu...
Berceritalah dan menulislah...dee