Aku mengenal
sosoknya. Sangat mengenalnya. Dia sosok yang selalu menceritakan tentang kamu.
Tanpa ditanyakan pun, dia akan selalu bercerita tentang kamu. Tak kenal waktu,
hari, atau kepada siapa dia ingin bercerita. Pernah suatu waktu aku
mendapatinya sedang bercerita bersama hujan. Dia bercerita dibalik jendelanya
yang berembun. Kala itu ekspresinya wajahnya menggambarkan raut bahagia, sedih
lalu menangis. Aku tak berani untuk mengganggunya. Aku lebih memilih untuk
memperhatikannya dibalik pintu kamar itu. Dia selalu bercerita tentang kamu,
apapun itu. Dia bahagia mengenalmu, dia bahagia bisa memiliki rasa yang luar
biasa itu. Namun ia juga bersedih bahkan menangis ketika dia sadar, bahwa waktu
belum berpihak sedetikpun padanya. Ingin ku memeluknya, menjadi teman ceritanya
saat itu. Namun dia lebih nyaman sepertinya bercerita kepada tetesan dari
langit senja itu.
Dia bercerita
tentang perasaannya yang tak pernah berkurang sedetikpun. Dia bercerita tentang
bagaimana ia bisa menyanyangi kamu. Tak pernah bosan. Sekali lagi cerita itu
bukan dia ceritakan kepadaku. Ia bercerita pada hujan. Selalu pada hujan.
Dia sangat
bahagia ketika hujan itu turun. Raut wajahnya berubah senang, ketika
butiran-butiran air itu menyentuh tanah, menyentuh aspal, menyentuh dedaunan,
ranting pohon, bahkan menyentuh permukaan wajahnya. Dia bahagia. Dia
menikmatinya. Dan tak pernah peduli akan flu berat yang akan menyerang nya. Dia
sungguh menikmatinya. Bahkan dia pernah berkata "aku suka ketika hujan ini
mengurungku disini. Dikamar ini, dan aku bisa melewati waktu senja itu
bersamanya. Tanpa harus ada seorangpun yang mengangguku" Apa kamu tahu??
Dia sungguh menikmatinya. Tak pernah aku mendapatinya sebahagia itu ketika
hujan turun.
Dia bahkan
pernah menyisihkan waktu seharian penuh, hanya untuk menunggu hujan itu.
Menunggu teman ceritanya. Dia bahkan meninggalkan pekerjaannya yang hanya butuh
5 menit lagi untuk menyelesaikannya. Dia lebih memilih untuk bisa mendengarmu
dari seberang sana. Dia berlari mendengar telepon genggamnya berbunyi. Kembali
raut bahagia kembali terpancar dari wajahnya. Senyuman dibibirnya tak pernah
lepas ketika ia menghabiskan waktu bersamamu. Apa kamu bisa merasakan bahagia
itu? Atau apa kamu dapat membayangkan senyumannya? Dia sungguh bahagia.
Dia selalu
bercerita tentang hati yang dia miliki untuk kamu. Hanya kamu. Tahukah kamu?
Sekalipun kamu tak pernah tahu, rasa itu akan selalu ada. Hanya dia dan hujan
yang tahu. Dia dan hujan seperti 1 jiwa yang tak pernah bisa dilepaskan. Saling
berbagi. Berbagi hal tentang kamu. Karena dia tak mampu menahan semua sendiri.
Karena dia tak mampu untuk merindu sendiri. Karena hujan itu kamu. Kamu yang
sangat dicintai olehnya. Dalam diam, tawa, tangis bahkan sekalipun dalam tidur.
Selalu ada.
“ Maaf aku
membuatmu tidak nyaman dengan rasa ini. Namun aku tak bisa menahan. Maaf jika
aku selalu mengganggumu, itu karena aku tak bisa berhenti. Tak bisa berhenti
untuk memikirkanmu “ Kata itu dia sampaikan kepada hujan. Tak langsung
kepadamu. Dia ingin kamu dapat merasakannya lewat hujan itu. Dia ingin kamu
bisa mendengarkan lewat tetesan yang menyentuh bumi, sekalipun tak banyak kata
yang terucap dari bibirnya. Hanya itu.
Dia bahagia
kepada hujan yang selalu menjadi teman cerita nya. Karena hujan tak pernah
bosan untuk menemuinya, hujan tak pernah bosan untuk membasahi bumi. Karena
kamu selalu ada untuknya walau kamu tak tahu bahwa dia sungguh menyayangimu.
Dan memilih untuk diam. Dia akan membiarkanmu berjalan dengan sosok yang
akan menjadi malaikat hatimu nantinya. Dan dia bahagia atas itu. Karena kamu
akan selalu dihatinya. Walau dia tahu dia tak akan pernah mendapatkan tempat
seindah tempatmu dihatinya. Karena kamu akan selalu ada dipikirannya. Walau dia
tahu bahwa kamu tidak melakukan hal yang sama. Dia sangat menyadari hal itu. Jangan
takut, sayangnya tidak akan pernah hilang untuk kamu. Seperti hujan yang selalu
ada untuk bumi.
Kamu dalam
ceritanya yang akan selalu menjadi tokoh utama. Aku tak tahu kapan cerita
tentang kamu akan berakhir. Itu karena dia (HATI) yang selalu menceritakan,
mendendangkan nada demi nada tentang kamu. Aku hanya berperan sebagai pendengar
setia nya. Karena dia (hati) yang selalu aku miliki. Dan aku tak bisa melawan
apa yang ingin dia (hati) sampaikan. Itu lah sosok dia (hati) yang akan selalu
memiliki cerita tentang kamu. Sampai kapanpun itu...!!
#repost
Tidak ada komentar:
Posting Komentar