Rabu, 18 Maret 2015

Sekedar Mencari Tahu.

Jika kau hanya datang untuk sekedar mencari tahu. Maka kau hanya akan berspekulasi sendiri tentang ini dan itu. Kenapa tidak bertanya?

Jika kau hanya datang untuk sekedar mencari tahu. Maka kau hanya akan menemui pendapatmu sendiri. Kenapa tidak bertanya?

Jika kau hanya datang untuk sekedar mencari tahu. Maka kau hanya akan menghadapi dirimu sendiri. Kenapa tidak bertanya?

Jika kau hanya datang untuk sekedar mencari tahu. Maka kau hanya akan mendengar suaramu sendiri. Kenapa tidak bertanya?

Maka ada baiknya jika ingin tahu bertanyalah, sebab pasti kau akan menemui jawabannya jika tidak sekarang mungkin nanti.



Sabtu, 09 Agustus 2014

Dan aku lupa... Sampai kemudian...


Aku lupa bagaimana senangnya ketika mengangkat telepon darimu. Lalu sedetik kemudian suaramu terdengar diujung sana. "Hai, kamu apa kabar hari ini?" Disela-sela kesibukanmu.

Aku  lupa tentang bagaimana senangnya terbangun tengah malam dan mendengar sapaanmu diseberang sana. Mendengar celotehanmu sepanjang malam hingga pagi menjelang. Menertawai hal-hal aneh dan lucu yang kita lalui hari itu, walau dalam hal ini porsi kamu lebih besar untuk bercerita dan aku berperan sebagai pendengarmu yang tentang apa saja kamu ceritakan aku selalu tersenyum dan tertawa.

Aku  lupa bagaimana antusiasnya aku menunggu telepon genggam ku berbunyi untuk sekedar memeriksa itu SMS  darimu atau bukan. Ketika aku menyadari SMS itu dari kamu tak ayal senyumku dengan spontan mengembang. Hanya untuk mengingatkan "Jangan lupa makan siangnya", sederhana tapi begitu sarat akan makna. Dan tentu saja hal itu memberiku efek bahagia sepanjang hari. 

Aku lupa bagaimana rasanya berjalan kaki dibawah rintik hujan yang membuat kita sedikit basah. Tapi hal itu sangat kusukai, tentu saja hal itu karena ada kamu disampingku. Yang mungkin bagi sebagian orang tidak akan nyaman berjalan seperti kita. 

Aku  lupa bagaimana senja cepat sekali berlalu ditaman itu. Padahal saat itu kita baru saja duduk dan menikmati es krim berdua dan tiba-tiba saja langit sudah gelap. Hamparan jingga berubah menjadi gemerlap bintang. Dan kamu berkata "Cepat sekali waktu ini berlalu" sambil melihat jam tanganmu. 

Aku lupa bagaimana rasanya ketika kamu tiba-tiba meneleponku hanya untuk mengatakan "Aku rindu kamu" dan aku hanya bisa tersenyum diujung teleponku. Kamu bilang "Beri aku waktu 5 menit saja untuk berbicara denganmu", dan tahu-tahu kita sudah menghabiskan 2 jam percakapan. Sehingga pekerjaan kamu dan aku terbangkalai tapi kita sama-sama menikmatinya. 

Dan aku lupa dengan semua perasaan yang senyaman dan semenyenangkan itu, sudah lama.

Sampai kemudian, ada dia.


 Note: Cerita diatas ngikut gaya tulisan nya Mas Erick Namara :D




Minggu, 08 Juni 2014

Kepadamu pemilik senyum itu


here



Apa kabar senyum manismu itu?
Masihkah merekah seperti biasanya setelah kepergianku?

Apa kabar senyum manismu itu?
Masihkah tersenyum jika mengingatku?

Apa kabar senyum manismu itu?
Masihkah mengembang sepanjang hari ketika masih bersamaku?

Duhai kamu pemilik senyum itu...
Adakah kamu masih mengeja namaku di malam-malammu?