this pict from here |
Kembali aku menyinggahi
ruangan yang biasa aku datangi, malam
ini. Ruang dimana aku bisa memiliki semua tentangmu. Menikmati rekam canda tawa
mu, senyum mu, diam mu. Aaahh, lagi-lagi aku menikmati semua suasana diruangan
ini. Menjadi autis tidak masalah. Aku menyukainya.
Dan ini entah kali
keberapa aku singgah kesini. Kali ini aku datang bersama senja. Lihat senja
begitu indah, apalagi jika disandingkan dengan hujan. Tapi sayang aku tak dapat
menikmatinya, terlebih tanpamu Jingga.
Aku membuka pintu ruangan
itu, masuk perlahan. Menangkap jejak yang kamu tinggalkan. Yaaa, aku
melihatnya. Jejak itu masih baru. Apa mungkin kita berselisih jalan? Seperti
dua kapal yang berseberangan, namun tetap berlayar tanpa memberi sinyal.
Sudahlah, tidak apa-apa. Setidaknya kamu tidak lupa akan ruangan ini. Ya
walaupun terlihat berdebu pada setiap sudut lantai ini. Aku sedikit sibuk
akhir-akhir ini. Sehingga aku jarang singgah untuk membersihkannya.
Lihat piano disudut
ruangan itu, kembali aku menangkap jejak jemarimu disana. Aku senang kamu
memainkan kembali piano itu. Setidaknya aku masih bisa berfikir bahwa kamu
tidak melupakan semua tentangku. Aku pikir kamu hanya berpura-pura. Iyakan?
Buktinya kamu tak segan untuk mampir kesini. Walau sebentar.
Ahhh, aku rindu melihat
jemarimu memainkan alunan melodi yang begitu indah. Bukan karena musiknya atau
nadanya, tetapi itu karena kamu. Melihatmu memainkannya dengan penuh hikmat. Aku
rindu waktu itu. Ketika kamu menoleh kearahku yang berdiri disampingmu, lalu
kamu melemparkan senyuman khas mu itu.
Begitu banyak memori
terekam diruangan ini. Apa kamu juga melihatnya? Sama persis dengan apa yang
aku lihat. Yaaa, kenangan itu. apa masih ada dimemorimu?
Lalu aku melanjutkan
langkah keruang tengah. Ya ruangan itu adalah tempat kita bersenda gurau. Saling
melemparkan candaan. Lalu aku merekam semua detail tentangmu. Tawamu, ceritamu,
diammu saat memperhatikanku. Kamu tahu, setiap mata kita berpapasan, ingin
rasanya aku masuk kedalam matamu itu. menjelajahi semuanya. Apa yang kamu
pikirkan? Apa yang kamu rasakan? Agar aku tahu dan tak menerka. Setidaknya kamu
merasakan sama persis dengan apa yang aku rasa. Itu harapanku.
Berdiam diri sejenak
diruangan itu. Menikmatinya dalam diam. Aku duduk ditempat biasa, dilantai itu.
Namun kali ini tidak ada kamu dihadapanku. Ya kembali aku pejamkan mata ini,
mengulang semua detik yang pernah aku lewati bersamamu. Ternyata ruangan ini terlalu
lama kosong tanpa kehadiranmu.
Apa saat kamu memasuki
ruangan ini merasakannya. Kekosongan itu?
Tiba-tiba saja semua rekam
tentangmu bergema diruangan ini. Tawamu, candaanmu, gerakmu, aaahhh semua
tergambar jelas. Itu mengobati rinduku. Sekaligus menambah perih rongga dadaku. Aku tak tahu. Tapi perih
itu mendominasi disini. Membuat aura panas disekitar bola mataku. Mendobrak paksa
dinding hati untuk meluapkannya. Tapi aku masih bisa meredamnya.
Lihat sekeliling ruangan
ini. Semua masih tertata rapi.
Terkadang aku berfikir. Kenapa
aku tidak memintamu kembali untuk menempati ruangan ini. Namun hal itu aku
urungkan. Karena aku tahu jawabanmu. Jingga lebih memilih bercumbu bersama
kerlipan bintang. Sedangkan senja memilih bersama hujan.
Ya aku hanya senja. Yang terkadang
tak tertebak bahkan sengaja untuk kamu lewati. Melewatinya menjadi indahnya
malam bersama bintang-bintang itu. Senja hadir begitu biasa. Kilaunya sesaat,
tak seperti malam yang panjang.
Sudahlah, itu anganku saja
yang terlalu jauh.
Aku tidak ingin berjalan
terlalu dalam diruangan ini. Sudah cukup. Sudah cukup sampai disini saja rindu
itu terobati. Aku takut kalau aku berjalan lebih dalam rongga dadaku semakin
perih. Pertahanan ku akan luruh. Seketika aura panas itu membuncah. Kali ini
tidak ada kamu yang menenanginya. Aku yang harus menenangi diriku sendiri. Karena
itu aku memilih untuk berhenti disini.
Melangkah keluar, menutup
rapat pintu itu lalu menguncinya. Sesekali jika rindu itu datang lagi aku
kembali. Hanya sekedar untuk melepaskannya. Bukan untuk mengulanginya.
ayolah move on..
BalasHapusjd bikin galau aja...
:P
hahahaha.....
BalasHapusKunci keberhasilan adalah menanamkan kebiasaan sepanjang hidup Anda untuk melakukan hal - hal yang Anda takuti.
BalasHapustetap semangat tinggi untuk jalani hari ini ya gan ! ditunggu kunjungannya :D