Hujan kembali datang sore ini. Ya,
disaat cuaca diikotaku tadinya masih cerah. Tiba-tiba dengan perlahan curahan
langit itu mulai menyingkirkan cahaya jingga itu dan merubahnya menjadi awan
gelap. Hawa dingin merambat perlahan merasuk kedalam setiap tubuh manusia yang
merasakannya.
Hujan, ya sudah hampir tiga minggu
ini aku tidak menikmati tenangnya tetesanmu. Ketika kulihat langit mulai
memberi tanda kedatanganmu, aku segera mengambil posisi seperti biasa aku
menikmati tetesanmu itu. Ya merasakannya lewat jendela kamarku. Merasakan
tetesan-tetesan yang kamu berikan dengan jemariku. Merasakan kehangatannya
dengan menggenggamnya. Walau tak lama, namun tetap terasa. Bukan dingin, tapi
hangat. Itu yang kurasa.
Berdiam diri, memejamkan mata
merasakanmu. Merupakan hal yang selalu aku lakukan untukmu. Seperti aku bermain
dengan hujan itu. Menggenggamnya walau tak lama, tapi terasa. Aku suka
melakukannya, hal yang mungkin kamu tidak tahu dan mungkin tidak akan pernah.
Karena hanya aku yang begitu. Tidak kamu.
Ya, sudah lama tidak seperti ini.
Aku merindukannya saat-saat seperti ini. Aku merindukan kesendirianku dalam
hujan. Aku merindukan bercerita tentangmu dengan hujan itu.
Hujan dan kamu, selalu akan menjadi
seperti itu. Dan aku akan selalu menjadi pengaggum rahasiamu. Tak pernah
berhenti, sekalipun musim kemarau sebentar lagi akan datang. Aku akan tetap
menunggu. Menunggu hujan itu datang kembali, seperti sore ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar