Rabu, 16 Mei 2012

Aku masih akan mendengarkanmu


*ini karya pertama duet bersama Boy Candra ^_^. Silahkan dinikmati
this pict from here
Apa kamu pernah merasakan sesak yang menyeruak didalam dada? Ada tekanan yang membuatmu sakit bahkan teramat sakit. Ketika mencoba menenangkannya, tapi yang ada malah sebaliknya hati dan logika mu tak ingin bersatu. Saling melontarkan pendapat yang tak ayal membuatmu merasa ingin menghujat. Pernah??

Ini, aku melakukannya. Lebih tepatnya mencoba.

Ada sinar yang kutangkap terpancar dikerlingan matamu. Ada getar yang menggebu ketika kamu bercerita tentang dia. Ada apa ini sebenarnya? Bukannya dia masalalu mu? Kenapa masih ada sinar dan getar yang terkadang membuat aku menjadi beku.

Sampai kapan kamu akan bersikap seperti ini. Tolong lihat aku. Aku ada pada waktu ini dan esok bersamamu. Sedangkan dia, masalalu mu. Masalalu yang pernah membuatmu sakit. Tapi, kenapa? Kenapa?

Aku tahu kamu sangat menyayanginya, dulu. Tapi apa tidak bisa kamu simpan saja cerita itu untukmu? Simpan sebagai kenangan saja. Dan kini tatap aku dimasa ini bersama mu dan seterusnya. Bisa?

Kenapa diam? Kamu kenapa diam? Aah….maaf jika semua ini membuatmu merasa tersudutkan. Aku mengerti, ini tak mudah, aku tahu dia begitu lama ada dihidupmu. Wajar saja dia begitu susah untuk terhapus di memorimu. Mungkin ini kerena cemburu saja.

Aku tak bermaksud membuatmu merasa bersalah, sudah. Aku akan mencoba membiasakan diri untuk mendengarmu bercerita tentangnya. Ceritakan saja, aku akan mendengarkannya semampuku. Bila nanti aku tak mampu lagi , aku akan minta izin sejenak padamu.

Pergi? iya. Aku akan pergi sejenak, mungkin keteras belakang rumah. Menenangkan hati, atau sekedar menghirup nafas panjang, lalu akan ku coba lepaskanya sekuat mungkin. Mudah-mudahan saja dengan begitu rasa sesak itu bisa lepas. Dan aku akan mendengarkanmu bercerita lagi.

Ayo lanjutkan,

Nanti bila aku lelah lagi mendengarkannya, aku akan minta waktu lagi untuk kebelakang sebentar.

Mau ngapain? Melepaskan nafas lagi ?

Bukan, kali ini aku tak ingin melepaskan nafas, tapi aku ingin mengurut dadaku. Menenangkanya agar tak semakin sesak. Aku tak ingin kamu melihatku melakukan itu. aku kan melakukanya di sebelah kolam belakang rumah. Mungkin sambil member makan ikan. Setelah itu kamu boleh melanjutkan cerita tentangnya.

Iya. Aku masih mendengarkanmu. Aku masih menyimak setiap bait yang keluar dari bibirmu itu. Tenang aku tak apa-apa. Ini hanya sedikit sesak. Asalkan sesakmu bisa lepas tak apa  aku yang merasakanya. Sekarang, kamu terlihat begitu bahagia menceritakanya. Matamu semakin berbinar. Gurih sekali senyummu itu. Kamu bahagia?

Ahh.. tunggu sebentar, aku ingin minta izin lagi, kali ini mungkin agak lama. 15 menit,  aku mau kekamar mandi. Mataku sepertinya kena debu. Dikamar mandi ada airkan? Ada. Mungkin itu tempat yang tepat untuk mencuci muka. Mataku mulai perih. Permisi.

Maaf tadi mataku kena air dikamar mandi, ada debu sedikit lalu aku mencucinya. Jadi agak memerah, tapi tak apa-apa kok. Nanti juga baik sendiri. Ya sudah, sekarang lanjutkan lagi ceritamu. Aku masih sangat ingin mendengarnya.

Iya aku yakin tidak apa-apa. Lanjutkanlah ceritamu hari ini. Ingat hanya untuk hari ini. Apa kamu bisa melakukannya? Setidaknya untukku yang sekarang bersamamu. Tapi jika kamu tidak bisa, tidak apa-apa. Aku akan memakluminya sekali lagi. Mungkin dengan perlahan.

Aku akan membantumu untuk melepasnya. Dan cemburuku setidaknya hanya akan aku rasakan untuk saat ini saja. Luapkanlah semua kerinduan yang kamu miliki untuknya. Tenang saja, aku tidak apa-apa. Lihat aku masih tersenyum untukmu dan ceritamu. Sial mata ini kembali memerah. Tidak, aku tidak apa-apa. Iritasi kembali, boleh aku permisi sebentar? Kemana? Aku ingin mengambil obat tetes yang tersimpan dilaci kamar kita.  Tidak perlu, tidak perlu kamu ambilkan. Biar aku saja yang berjalan mengambilnya, dan kamu tetap disini nikmatilah secangkir teh hangat itu. Iya aku yakin tidak apa-apa.

Dan perlahan aku berjalan menjauhimu, andai kamu merasakan sesak ini. Hmm, tidak apalah. Aku yakin kamu nanti juga akan berhenti menceritakan tentang dia. Walau aku harus menguasai cemburu ini agar tidak meluap. Kamu tahu betapa sulitnya? Lihat aku melakukannya untuk kamu dan masa lalumu.

Mataku agak sedikit perih, ada aura panas yang kurasa saat ini. Tidak, aku tidak menangis. Ayo lanjutkan kembali. Mari kita habiskan hari ini. Sampai batas lelah yang kumiliki.

Aku akan tetap memberikan senyuman ini padamu. hanya padamu, karena aku tak akan sanggup melakukan semua ini kalau bukan untukkmu. Kamu (mungkin) tak akan pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi di hatiku. Sebaiknya memang begitu kamu tak usah tahu, aku tak yakin kamu sanggup melakukan apa yang aku lakukan ini.

Sekarang aku sadar, ternyata dia begitu hebat dimatamu. Mungkin dia lebih hebat dariku dalam beberapa hal. Tapi apa dia bisa sanggup melakukan apa yang aku lakukan ini?

Kamu! Kamu juga sangat hebat, kamu adalah seseorang yang hebat. Karenamu, aku bisa menjadi kuat melakukan semua ini. Ayo…lanjutkan ceritamu. Tak apa, aku akan mencoba terbiasa dengan suasana ini. Mendengarmu ( masih ) bercerita tentangnya.  Lakukan hingga kamu bosan menceritakanya padaku. Entah kapan.

5 komentar:

  1. rasa cemburu kalo terus disimpan akan menjadi luka. motto ini aja kk
    "aku akan mengatakan persaanku padamu meskipun aku harus mati karenanya"

    BalasHapus
  2. cemburu cermin rasa sayang, namun cemburu berlebihan dan tak mau mendengar alasan harus dijauhkan,, berbicara dan saling terbuka lebih baik dari pada memendam dalam hati,, #nyambung gak ya,,heheheheh

    BalasHapus
  3. aku udah lewati ini kak secara nyata dan auw rasanya diketuk lg kepalaku ingat hal kemarin dan ternyata DIA yg skg lbh baik dripda DIA yg dlu yg hrus tiap saat aku ceritakan :)

    BalasHapus
  4. @kuroyukihime: hehehehe :)

    @naturalzine:nyambung kok, solusi yg baik. Namun terkadang orang cemburu biasanya susah menerima pernyataan dari siapapun. Benerkan??

    @Aiinizza: hehehe, untung kakak blm pernah mengalaminya nisa :D

    BalasHapus