Sabtu, 09 Juni 2012

Aku, Kamu & Dia

Sedikit perkenalan. Cerita ini adalah hasil dari tiga orang penulis yang bertemu di jejaring sosial. Mencoba mengkolaborasikan pemikiran  dan tulisan dalam satu gagasan. Mungkin untuk melengkapi cerita antara satu dan yang lainnya, saya rekomendasikan pembaca untuk mampir pada blog ini Tak Sadar (Aku Kehilangan) dan Zie, rasanya hatiku sesak sekali (sungguh). Selamat menikmati teman-teman :D *peluk

***

Ya kita bertiga bertemu tanpa direncanakan. Alam yang mempertemukan kita.  Seperti tuhan menciptakan bumi ini. Individu, alam, angin, hujan, panas, fajar, senja, malam, bulan, bintang, ya semua ciptaan-Nya itu pasti memiliki arti tersendiri bukan. Yang tak lain hal itu pasti akan berhubungan secara tak langsung “saling melengkapi”. Seperti yang sering kita lakukan saat senja dipantai itu, menikmati pantai dan ombaknya yang berderu ditambah burung-burung kecil yang terbang mengitari permukaan air laut senja itu.

Indah” Kata mu. “Ya indah, bahkan lebih dari indah, Amuri” aku menjawabnya dalam hati, dan melemparkan senyuman ke kamu. Dan kamu pun tersenyum. Tatapan itu, aku mengerti. Sangat mengerti. Tak perlu kamu ucapkan pun, aku sudah tahu. Aku memiliki hal yang sama untukkmu.
Tentang kamu yang memberikan lebih dari sekedar kenyamanan saat bersamamu. Aku menikmatinya, aku selalu merindukan senyuman manja darimu itu. Selalu. Ya, sejak pertama kita bertemu hingga saat ini. 

“Amuri, lihat aku. Aku disini karena mu. Dan akan selalu begitu” Decakku dalam hati.

Aku tak perlu mengatakan ini padamu, karena aku ingin kamu tak hanya tahu, tapi juga memahami isi hati ini. Rasakan lah genggaman tangan ini, rasakanlah setiap waktu yang selalu aku habiskan bersamamu. Ingat hanya bersamamu. 

Aku mencintaimu lebih dari yang sekedar kamu tahu. Lihatlah langit senja itu, seolah sengaja melukiskan indahnya untuk kita hari itu. Apa kamu menyadarinya?

Hingga terjadi pertemuan singkat antara aku kamu dan dia, Sore itu.

Dan tentang persahabatan ini. Tidak ada yang salah diantara kita. Baik itu kamu, aku dan dia Ariani. Kita ini seperti “Bumi”. Ya bumi yang memberikan kehidupan untuk semuanya. Kita hidup, tumbuh, mati, hilang di planet ini. Ya kita adalah “bumi”. Lihat kamu seperti udara yang selalu aku hirup. Aku sebagai yang hidup didalamnya. Dan dia Ariani bagaikan mentari yang memberikan sinarnya. Ya kita sama-sama saling melengkapi. Apa jadinya aku tanpa ada udara yang akan aku hirup? Lalu apa jadinya jika mentari tak bersinar? Bisa kamu bayangkan, bukan?
Kalian berdua sama pentingnya. 

“Ariani, maafkan aku untuk hati yang tak dapat memahami. Maafkan aku untuk hati yang mungkin memberikan harapan.”  Kapan kita akan bertemu lagi setelah sore itu? Aku ingin memperjelas semuanya. 

Kamu sahabatku, dan aku menyayangimu “mentariku” tetaplah tersenyum layaknya setiap pagi engkau bersinar. Jangan biarkan mendung itu menguasai langitmu. Berilah kehangatan dibumi ku, lagi. Kamu tak perlu menghilang. Karena aku membutuhkanmu sebagai sahabatku.

Maafkan untuk hati yang telah memberikan jarak sesaat. Hingga kakipun tercekat dan terikat. Tak sanggup melangkah. Karena ada hati yang terluka. Maafkan untuk hati yang tidak bisa memahami mu. Layaknya kamu ke aku. Tapi aku beruntung memilikimu sahabatku. 

Terimakasih telah mengantarkan sosok penyegar kedalam kehidupanku. Itu kamu mentari-ku kamu membawanya dan mengantarkannya ke kehidupanku. Hingga saat ini aku hidup dengan cintanya, itu karena kamu. Semoga kamu memahami.

“ Jangan paksa aku untuk memilih. Karena kalian begitu berarti, disini. Apa jadinya aku tanpa kamu (udaraku)? Lalu apa jadinya jika aku kehilangan dia (mentariku )? Tidak ada yang salah 
dengan rasa. Itu anugerah”. 

***

NB : Akhirnya kita mengulanginya lagi Sarnisa Anggriani Kadir dan ini pertama kalinya duet bersama Fauzy 'uz-ay'. Terimakasih untuk kalian yang telah menawarkan aku project ini. Sulit ternyata menjadi orang lain didalam cerita ini, terlebih untuk memilih. Dan semoga kalian menyukainya. Maaf mungkin karakter nya kurang terkesan seperti apa yang kalian harapkan. :D

12 komentar:

  1. auwww... so sweat :)
    kalo seperti ini Airin pasti bisa lebih mengerti kalo tidak ada yang harus berubah setelah hubungan itu terjadi :)

    semoga next time qt bisa proyek tulisan lg yah kak ^^ niceposting..

    BalasHapus
    Balasan
    1. ^_^ hihihihih....
      kebayang susahnya menjadi Zie, Ariani dan Amuri.....

      i hope too, dear :)

      Hapus
  2. saya datang kesini karena ada yang harus diselesaikan urusan membacanya.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, iya...
      silahkan diselesaikan bacaannya...
      terimakasih sudah berkunjung :D

      Hapus
  3. iyaa... silahkan dilanjutkan bacaannya :D

    BalasHapus
  4. memilih antara sahabat dan kekasih adalah satu hal yang termasuk sulit.. ceritanya nyambung banget, lanjut aah ke yang ke 4 :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayo silahkan dilanjuti... tetap ngikutin kita bertiga yaaa :D

      Hapus
  5. moga kagak ada sekat lagi diantara persahabatan Zie ame Airin, tapi, kenape gue jadi galau ye kalo baca tentang airin *jiaaahh...gue berase jadi airin* :p xixiii

    lanjutiin ye ceritanye :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehehe...
      iy itu udh ad kelanjutannya di "Kompromi antara logika dan hati"
      monggo d baca.... :D

      Hapus
  6. WAAH Keren mbak ceritanya kelanjutannya :)) Jadi Zie pasti bingung banget mau pilih sahabat apa pacar.. hmm kolaborasi yang hebat ^^ ditunggu kisah selanjutnya..

    BalasHapus
  7. cerita ke 3, hemnn..
    disaat hati harus memilih,

    bagus kakak :D

    BalasHapus