here |
Apa yang kamu mengerti tentang rindu ini, tuan?
Rindu itu tidak sesederhana ucapmu. Tidak. Rindu yang
melanda kita ini rumit sekali untuk didefenisikan. Umm... Kita?? Mungkin kurang
tepat. Aku lebih tepatnya. Ya, rumit. Serumit rasa yang aku punya untukmu. Kamu
sih biasa saja menilai dan memahaminya. Benar bukan??
Rindu itu adalah hal yang paling mendebarkan untukku.
Rindu untuk mengulang kejadian dimasa lampau bersamamu. Masihkah kamu
mengingatnya? Mengingat saat dimana kita sama-sama menunggu sang malam untuk
bertukar cerita. Mengingat saat pertemuan pertama kita dimalam yang gerimis
itu. Mengingat saat pertama kalinya kita berjabat tangan dan bertatap muka.
Mengingat bagaimana senangnya hati mendapatkan sapaan selamat pagi darimu.
Mengingat bagaimana berdebarnya hati menunggu balasan sms darimu. Mengingat bagaimana menikmati hiruk pikuk orang yang berlalu lalang sambil menikmati segelas jus alpukat yang kamu pesankan untukku. Mengingat bagaimana kita sama-sama tertawa. Masihkah kamu mengingat semuanya?
Bolehkah aku
menyebutnya rindu? Atau salahkah aku menyebutnya sebagai rindu?
Kenyataannya sekarang mungkin sudah berubah, jauh
berubah. Benar bukan? Tidak seperti dulu. Hampir 1 tahun belakangan ini
sapaan-sapaan yang biasa kita lakukan tidak pernah lagi saling kita dengungkan.
Begitu jauh berbedanya dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kamu benar, kita tidak perlu merasa saling kehilangan.
Sebab tidak pernah ada yang datang dan tidak pernah ada yang pergi. Begitu sederhanya
pemikiranmu. Tapi aku?? Aku tidak bisa berpikiran seperti itu.
Bagaikan seekor burung yang kehilangan satu sayapnya.
Patah. Ia tidak dapat terbang. Lumpuh. Aku seperti itu tanpamu. Berlebihankah?
Kalau boleh aku meminta kepadamu. Tolong kembalikan sayap itu kepadaku. Agar
bersama kita terbang merasakan kembali apa yang selama ini kita anggap hilang.
Agar jarak ini semakin dekat, dan erat.
Sudahkah kamu mengerti apa itu rindu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar